Praktek lapang Danau Suprau

08/06/2013 22:17

Praktik lapang danau Suprau, adalah bagian dari tematik kuliah konservasi, Danau ini terletak  0° 50.124'S-131° 14.747'E. Sehari sebelumnya, saya sudah menginformasikan ke mereka bahwa saya akan membawa kalian ke suatu danau yang orang Sorong sendiri belum tahu sepenuhnya. Janji pukul 08.00 WIT esok, perjalanan akan dimulai. Keesokan harinya, saya tiba di iLitbangbiat pukul 07.40 WIT, mereka sudah siap. Wajah mereka sumringah saat menggelar perlengkapan yang akan dibawa. Mungkin pada kesempatan ini pula, mereka akan manfaatkan untuk menghilangkan stress, setelah bergulat di kampus selama berbulan-bulan.

Setelah pemaparan singkat tentang arah tujuan dan persiapan perbekalan, perjalan pun dimulai dengan jalan kaki, saya menghitung, untuk mencapai danau tersebut dibutuhkan waktu 45 menit. Saya begitu menikmati kebersamaan dengan mereka, riang, canda tawa berbaur bersama. Setelah tiba di atas puncak bukit, pemandangan laut begitu cerah-segar. setelah berpamitan dengan penduduk setempat, perjalanan kami lanjutkan. Memang beberapa bulan sebelumnya, saya sudah mendatangi danau ini bersama pak Saidin. Suasana semakin riuh ketika taruna-taruni sudah mulai masuk semak, ranting pohon ada dimana-mana. Sayapun menyerukan agar berhenti, karena di depan ada persimpangan, saya memutuskan untuk meminta 3 orang taruna menemani saya menyusuri semak, yang saya kuatirkan adalah, anak-anak menginjak jerat. Saya berempat melaju, begitu kagetnya, saya yang menginjak jerat babi, ...cilaka apa eee. Untungnya, jerat itu sudah terlepas dari pemantiknya. Kerena kuatir tersesat, saya memutuskan kembali dan mencari jalan alternatif. Setelah berdiskusi, kami membagi dua kelompok, kelompok frontal terdiri dari 6 orang akan jalan kedepan, sedangkan sebagian besar lainnya tetap menunggu di persimpangan sampai ada tilik sandi yang menjemputnya untuk melanjutkan perjalanan.

Kami ber-enam, mengikuti tapak jalan ke bagian barat, hingga akhirnya kami melihat hamparan air keruh...Itu danaunya, imbuh salah satu dari taruna. Dengan sigap, saya mengutus dua orang dari mereka untuk menjemput rombongan yang kami tinggalkan di persimpangan. Senang rasanya dapat menemukan danau itu kembali. Sesaat kelompok lainnya bergabung, taruna Yilugu beranjak duluan mencari akses ke danau. Tak selang beberapa menit, diapun sudah kelihatan di pinggir danau, lalu ia kembali menjemput kami. Akhirnya kami sampai juga ke danau melewati jalan alternatif, jalan lain, dari yang saya lalui beberapa bulan sebelumnya.

Setibanya di danau, anak-anak mulai memotret kiri-kanan, mengidentifikasi tanaman air, dan mulai menebar jala, kamipun mendapati ikan-ikan Gobi besar. Air nampak keruh, air cukup dalam, di tepi utara terlihat burung bangau dan bebek hutan. Sayapun menjelaskan secara singkat tentang eksosistem danau dan ancamannya, serta upaya konservasinya. Setelah semua data dipastikan sudah diambil, kamipun memutuskan untuk kembali ke kampus.

Dalam perjalan pulang, kami mengikuti tapak jalan penduduk, sepertinya jalan setapak menuju kuburan massal di atas bukit. Kami mengambil arah kiri, dan menuruni bukit, akhirnya kami tiba di jalan Kapitan Pattimura, tepat di samping pengerukan perbukitan. Bravo TBP Tk II, eh lupa...mereka menamainya Danau Segitiga, namun beberapa hari kemudian kami ralat dengan danau Suprau.

 

Posted by Kadarusman

—————

Back